Posted by : AnovA Monday 22 April 2013

Isa Raja
Ada yang kurang saat menyaksikan Gala Show X-Factor Indonesia tanggal 19 April 2013 kemarin. Ya, tidak ada aksi Isa Raja di panggung Gala show. Tidak ada perasaan penasaran stage act macam apa yang akan dilakukan Isa Raja di panggung Gala Show X-Factor Indonesia setelah tereliminasi seminggu sebelumnya. Well, saya mungkin bukan penggemar kompetisi bernyanyi berbasis voting yang mulai menjamur semenjak acara Akademi Fantasi Indonesia. Bahkan saya kadang tak perduli terhadap ajang Indonesia Idol yang merupakan franchise dari singing competition sukses besutan Simon Cowell.

Bagi saya singing competition seperti itu hanya menghasilkan one moment star, one hit single lalu redup begitu saja. Seperti fenomena kebanyakan band atau musisi baru. Namun entah angin apa yang membuat saya mengikuti ajang X-Factor Indonesia.

Pada awalnya saya memang terperangah dengan aksi Alex Rudiart yang membawakan Cinta Dalam Debu-nya Iklim yang ia bawakan secara ciamik dalam Gala Show 4. Tapi begitu melihat Isa Raja dengan aksi panggungnya yang unik membawakan sebuah lagu yang saya nggak tahu. Saya tiba tiba menyadari bahwa orang ini luar biasa.

Lagu (yang akhirnya saya ketahui berjudul) Give Me One Reason yang dipopulerkan Tracy Chapman, menjadi lagu perkenalan saya dengan Isa Raja. Gala Show minggu berikutnya saya dibuat lebih kagum lagi oleh peserta yang dimentorin oleh (Papa) Bebi Romeo saat ia membawakan Yang Terlupakan milik Iwan Fals.

Kriteria cover song yang bagus bagi saya ada tiga jenis kriteria sederhana. Jika saya nggak tahu lagu asli yang di-cover, lagu cover tersebut mampu menggerakkan jemari saya untuk mencari dan menyukai lagu aslinya. Yang kedua jika saya tahu lagu aslinya, versi cover-nya harus membuat saya lebih suka mendengarkan versi cover-nya. Yang luar biasa adalah versi cover yang membuat saya bingung jika ditanya mana yang lebih saya sukai antara versi asli dan versi cover-nya, karena keduanya menawarkan sesuatu yang berbeda.

Contoh untuk kriteria ketiga sebenarnya nggak banyak, beberapa diantaranya I Got The Feeling-nya The Beatles yang di-cover oleh Mongolian Chop Squad dalam manga Beck. Ada pula Beautiful-nya Christina Aguilera yang dinyanyikan dengan keren sekali oleh Eric Martin, dengan aransemen yang mirip versi aslinya (well, basically I love Eric's voice). Lalu Yang Terlupakan milik Iwan Fals yang dinyanyikan dengan aura berbeda oleh Isa Raja dalam Gala Show 5 X-Factor Indonesia.

Saking sukanya, karena saya nggak punya akun i-tunes, saya bela-belain streaming youtube untuk melihat aksi Isa Raja berkali-kali. Saya sampe hafal betul komentar para juri saking seringnya melihat rekaman video itu.

Satu hal lagi yang saya perhatikan dari Isa Raja, selain aksi panggungnya. Coba deh amati komentar video Isa Raja di youtube. Dari segunung komentar, baik komentar positif maupun negatif, bahkan terkadang menjurus flaming, banyak diantaranya diakhiri dengan dua kata: salam damai, yang dipopulerkan oleh Isa Raja.

Dua kata: Salam Damai. Sederhana namun bermakna sangat dalam. Di tengah-tengah komentar flaming dari hatersnya, (beberapa ditanggapi dan didebat oleh penggemar Isa Raja) kata salam damai hampir selalu ada dalam komentar positif mengenai Isa Raja. Kata salam damai ini mungkin sejajar dengan teriakan "Peace!" dari Kaka Slank saat terjadi gesekan antara Slankers dalam konsernya.

Ada perasaan deja vu saat mendengar kata salam damai. Saya teringat beberapa tahun yang lalu ketika saya menyaksikan penampilan Candles, ex band-nya Elda Suryani, vocalisnya Evo (eh, bandnya masih ada nggak sih? Kalo sekarang sih nama bandnya Stars & Rabbit) di sebuah acara band-band-an di Jogja. Saat itu terjadi gesekan antar penonton, suasana sempat kisruh. Candles yang sedang membawakan sebuah lagu langsung menghentikan lagu yang sedang dimainkan. Kemudian spontan si Elda bilang "Ah nggak asyik kalo rusuh semuanya". Atas inisiatif Elda, akhirnya Candles memainkan lagu Santeria-nya Sublime. Ajaib, suasana kisruh berganti menjadi joget bareng diiringi irama reggae.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa sebuah lagu bisa membawa perubahan. Membawa damai, mungkin seperti yang dicita-citakan Isa Raja saat ia mengucapkan Salam Damai. Pesan yang sangat singkat namun cukup bermakna dari Isa Raja ini mungkin menjadi faktor X lain selain aksi panggungnya yang kita tahu sangat luar biasa. Terlalu muluk kalo dibandingkan dengan "Peace!!"-nya Slank yang udah sampai mana-mana. Namun jargon sederhana seperti Salam Damai ini dengan mudahnya diterima dan digunakan dikalangan penggemarnya, bahkan mungkin saja jargon salam damai ini lebih diingat dari PBSK-nya Papa Bebi.

 
 Salam Damai
_AnovA_

NB:
Mungkin ada baiknya Isa Raja tidak lolos ke 5 besar. Harapan saya justru agar Bang Isa bisa berkarya tanpa embel-embel X-Factor Indonesia. Bang Isa bisa berkarya atas nama Isa Raja sendiri.
Dan semoga suatu saat saya bisa ngobrol tentang musik dengan Bang Isa, mungkin di sebuah kedai kopi, sebagai seorang teman bukan sekedar penggemar, karena teman lebih long lasting daripada sekedar fans :D










Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

- Copyright © anovanisme -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -