Posted by : AnovA Monday 15 April 2013

Musim 2012-2013 mungkin bukan merupakan musim yang manis bagi Internazionale. Berbagai kontroversi dan badai cedera datang silih berganti menghantam Il Nerazurri. Diawali dari cedera Diego Milito di ajang UEFA Europe League, kemudian disambung oleh cedera Rodrigo Palacio kurang dari 24 jam setelah menjadi pahlawan kemenangan Inter atas Sampdoria, ditambah lagi cedera Antonio Cassano, yang praktis menyisakan Tomasso Rocchi sebagai satu satunya striker senior di kubu Il Biscione.
Peluang La Beneamata untuk tampil di UEFA Champion League musim depan pun terancam pupus. Tipisnya stok pemain dan jarak 9 points dengan rival sekota AC Milan yang menempati posisi ketiga nampaknya sulit dikejar, mengingat kompetisi tinggal menyisakan enam pertandingan. Masuk ke enam besar menjadi target paling realistis bagi squad Andrea Strammaccioni. Namun Internazionale perlu banyak berbenah untuk menatap musim depan, jika ingin mempertahankan reputasinya sebagai salah satu tim besar di Italia.

Badai Cedera, Apakah Murni ketidakberuntungan belaka?
Tipisnya squad Inter disebabkan oleh badai cedera disaat kompetisi memasuki frase krusial. Cedera bukan hal yang baru bagi Inter. Namun sejak kepergian Jose Mourinho, cedera pemain Inter meningkat sampai taraf yang mengkhawatirkan. Musim ini 11 dari 33 pemain Inter cedera. Hal ini berarti sepertiga dari squad utama Inter. 
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Mungkin jika ini hanya permainan Football Manager, saya yakin Strammaccioni akan me-restart permainan. Sayangnya hal ini adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Kekalahan mengecewakan atas Cagliari semalam, masih ditambah dengan cederanya Walter Gargano dan Yuto Nagatomo yang baru masuk kurang dari 10 menit. Apakah ada kesalahan dengan tim medis Inter? Bisa jadi. Atau mungkin ada kesalahan dalam metode latihan dan metode kebugaran pemain? Mungkin saja.

Kesalahan Kebijakan Transfer
Selain permasalahan badai cedera di atas, kubu Nerazzuri menerima banyak kritik mengenai kebijakan transfer yang buruk. Duet Marco Branca dan Pierro Ausillio menjadi kambing hitam atas kesalahan kebijakan transfer Il Nerazzuri. Yang terbaru tentu saja keputusan menyertakan separuh kepemilikan Marco Livaja sebagai bagian dari transfer Ezequiel Schelotto. 
Di awal musim, jebolan Primavera Samuelle Longo dan Marco Livaja digadang-gadang sebagai calon striker masa depan Nerazzuri. Namun, Samuelle Longo dipinjamkan ke Espanyol, sedangkan Livaja akhirnya malah berlabuh di kubu La Dea. Sebagai gantinya Inter malah mendatangkan Tomasso Rocchi yang lama tidak bermain di kompetisi yang kompetitif. Hal ini berimbas saat kompetisi memasuki masa krusial, sementara cedera datang menerpa pemain Inter. Memang, tidak semua transfer Inter buruk. Kedatangan Schelotto, Kovacic, dan Kuzmanovic di jendela transfer musim dingin mampu melapis lini tengah Inter.

Internazionale: Reboot
Menarik menunggu bagaimana Massimo Moratti akan bereaksi terhadap musim yang mengecewakan bagi Inter. Kesalahan memang tidak sepenuhnya terletak pada Andrea Strammaccioni sebagai pelatih ataupun Marco Branca dan Pietro Ausillio sebagai penanggung jawab transfer ataupun Franco Combi sebagai penanggung jawab medis Inter. 
Jika Moratti benar-benar ingin meremajakan Inter, hendaknya beliau memiliki kesabaran untuk mempertahankan Strammaccioni dan banyak mempromosikan dan mempertahankan pemain muda Internazionale.
Akademi Internazionale adalah salah satu akademi sepakbola terbaik di Italia. Terbukti di squad Azzurini banyak ditempati oleh jebolan akademi Internazionale. La Beneamata harus berani memainkan dan mempertahankan pemain mudanya. Talenta seperti Rafaelle di Gennaro, Simone Pasa, Marco Benassi, Joel Obi, Ibrahima Mbaye hingga Mateo Kovacic harus dipertahankan dan diberi kesempatan bermain semaksimal mungkin.
Inter (dan juga Italia) harus berani meniru klub-klub Jerman yang berhasil menelurkan pemain-pemain muda berbakat dengan kesabaran dan memberi kesempatan bermain. Percayalah Inter (dan Italia) tak pernah kekurangan pemain berbakat. Kesuksesan tak pernah datang dalam waktu semusim.

Forza Inter!

dapat disimak juga di:
http://inter-milan-indonesia.blogspot.com/2013/04/luka-la-beneamata.html

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

- Copyright © anovanisme -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -